Breaking News

6/trending/recent

Hot Widget

hosting gratis unlimited
Type Here to Get Search Results !

Kisah Norma Risma yang di Khianati Suaminya

Kisah Norma Risma yang di Khianati Suaminya

KUAMANGMEDIA.COM - Sebuah kisah keluarga yang penuh rasa haru serta penuh getaran emosi jiwa dan juga kesabaran mengingat dirinya selalu di Khianati Suaminya.

Inilah salah satu kisah keluarga yang tampak di media sosial saat ini, yang menimbulkan kegaduhan dunia maya, mulai dari orang terdekat hingga orang terjauh.

Norma Risma adalah seorang wanita desa yang tidak pernah mengenal kejamnya kejidupan dunia, dan belum mengenal bahwa dunia itu adalah panggung sandiwara.

Table of Content (toc)

Kisah Norma Risma yang di Khianati Suaminya

Kisah Norma Risma sampai saat ini masih membuat publik tercengang. Sebab, Norma Risma membongkar habis sikap suaminya, Rozi yang berzina dengan ibu Norma, yaitu ibu mertua.

Tidak hanya itu saja, norma risma juga pernah memergoki chat yang terlihat tidak sewajarnya menurut dirinya, sehingga membuat fikiranya semakin kurang nyaman.

Silahkan Simak terus alur ceritanya dibawah ini.

Allahumma sholli wasallim 'ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad. Artinya: "Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad."

Chat Mesum di WhatsApp

Chat Mesum di WhatsApp

Norma Risma mengaku sebelum viral kisah suaminya dengan ibu kandungnya, ia sudah mencium adanya kejanggalan dari suaminya, Rozi.

Rasa penasarannya itu membuat Norma akhirnya memutuskan untuk memeriksa handphone sang suami.

Tak disangka, suaminya malah bertukar pesan mesum dengan ibunya sendiri. “Aku pulang kerja aku suka chek handphone-nya, terus ada WhatsApp dari ibuku.(alert-passed)

Disitu ada chat nanti ngelawan nggeh biar enak jangan diem aja," ujar Norma Risma bongkar isi WA perselingkuhan Rozi dan ibunya, di YouTube Denny Sumargo.

Baca juga: Kenapa Doa Belum Terkabul

Kisah Norma Risma yang di Khianati Suaminya ini semakin memilukan seusai memergoki chat mesum di handphone Rozi, ternyata Norma Risma masih memaafkan perbuatan suaminya tersebut.

Sang suami Risma Bukannya bertaubat, ia malah menemukan fakta mencengangkan di handphone Rozi di aplikasi pesan singkat WhatsApps.

Dalam chat itu, Ibu Risma marah-marah dan mengungkap telah berhubungan dengan Rozi saat bulan puasa. Innalilahi Wainna Ilaihi Rojiun.

"Aku pinjem Hpnya mau nyari bener gak sih yang kemarin di WA. Aku buka WhatsApp-nya gak ada apa-apa, aku buka panggilan di telepon biasa gak ada juga. Aku buka pesan biasa, ternyata disitu ada pesan dari ibuku yang belum dibaca," ujar Norma Risma.
“Ibuku chat panjang banget, intinya dia bilang memang dia berhubungan gak tahu diri lo udah saya turutin berhubungan, tapi kamu bulan puasa ngajak saya berbuat gitu siang-siang, udah tahu bulan puasa minta berbuat gitu siang-siang," sambung Norma Risma.

Hingga akhirnya hubungan Rozi dengan Ibu Risma juga membuat warga curiga. Mereka merasa ada yang janggal ketika melihat ibu Risma masuk ke rumah kontrakan yang tak jauh dari warung mie ayam Risma dan tidak keluar-keluar dalam waktu cukup lama, padahal Risma sedang tidak ada di rumah.

Akhirnya tetangga itu berinisiatif menelepon ketua pemuda untuk sama-sama mencari tahu apakah ada sesuatu dengan ibu Risma dan suami Risma, Rozi. Dan benar saja, saat dilakukan penggerebekan mereka mendapati keduanya di dalam tanpa busana.

Sikap Rozi pada akhirnya membuat Norma Risma akhirnya memilih bercerai. Walau ia mengaku masih cinta, ia akhirnya mantap berpisah.

Namun saat proses perceraian, Norma Risma justru malah mendapat tindak kekerasan hingga melakukan visum. "Ternyata pas di visum panjang kaya ke cakar gitu hampir 16 cm kata memar. Sampe akhirnya aku visum ke rumah sakit," kata Norma Risma.

Itulah sepenggal cerita yang seharusnya tidak diceritakan ke media sosial agar tidak menjadi bahan komsumsi negatif di dunia maya dan dunia nyata.

Reference:
https://www.intipseleb.com/

Simak dan baca artikel yang berjudul Tahukah Kamu Orang yang Mendustakan Agama?

Hukum Menceritakan Aib Sendiri

Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Itulah fitrah manusia. Melakukan kesalahan memang kekurangan manusia, namun setelah melakukan kesalahan hendaknya kita langsung bertobat dan memohon ampunan.

Tapi terkadang kala kita malah juga menceritakan permasalahan yang bisa dibilang sebagai aib sendiri kepada orang lain untuk menemukan solusi. Bagaimanakah hukum menceritakan aib sendiri ini?

Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung–gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzolim dan amat bodoh”. (QS. Al Ahzab [33] : 72).

Tapi bagaimana jika dosa atau aib tersebut kita ceritakan kepada orang lain? Apakah hal tersebut diperbolehkan dalam Islam?

Tentu saja didalam Agama Islam melarang kita untuk membuka atau menceritakan aib sendiri setelah Allah menutupnya. Hal ini sesuai dengan sebuah riwayat.

Telah mengabarkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Ibrohim bin Sa’d dari anak saudaraku Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, dia mengatakan, “Aku mendengar Abu Huroiroh mengatakan, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk ) pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk ). Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh (HR. Bukhori no. 6069 dan Muslim no. 2990 )

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin Rohimahullah mengatakan, “Al Mujaahiriin adalah orang-orang yang menunjukkan bahwa ia telah berbuat maksiat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”

Rasul bersabda : “Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu – padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya.”
(HR Bukhori Muslim).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala Maha Pemurah, kekal, dan Maha Penutup, Dia mencintai rasa malu dan sikap sitru (menyembunyikan aib).
[Riwayat Abu Dawud dan Nasâ-i]
Allahumma sholli wasallim 'ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad. Artinya: "Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad."

Shalat Dapat Menghapus Perbuatan Dosa

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” Surat Hûd/11:114

Salah seorang sahabat bertanya, “Ya, Rasûlullâh, apakah ayat itu khusus untuk orang itu saja?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(tidak) akan tetapi untuk semua manusia”.
[HR Muslim].

Menceritakan aib sendiri dikhawatirkan dapat memicu orang lain untuk melakukan keburukan yang sama. Allah berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.”
Ibnu hajar rahimahullahu dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatan dan menceritakan perbuatan maksiat tersebut, maka dia telah menyebabkan Rabb-nya marah kepadanya sehingga Dia tidak menutupi aibnya tersebut.
Dan barang siapa yang berkeinginan untuk menutupi perbuatan maksiatnya tersebut karena malu terhadap Rabb-nya dan manusia, maka Allah Tabaraka wa Ta’ala akan memberikan penutup yang akan menutupi aibnya itu. (Lihat Nadhratun Na’im hal 555. – 5554)

Kesimpulannya:

Sebagai umat islam kita dilarang menceritakan aib sendiri maupun aibnya orang lain, karena mampu membawa kedalam jurang kehancuran. baik didunia maupun di akhirat.

Maka dari itu, hendaklah kita langsung bertobat ketika melakukan kesalahan dan menutup erat aib tersebut. Demikianlah artikel yang singkat ini mengenai hukum menceritakan aib sendiri.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah keimanan kita. Aamiin.

Allahumma sholli wasallim 'ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad. Artinya: "Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad."

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Ads Bottom